Anak kucing lahir ke dunia dengan kemampuan adaptasi yang masih terbatas, kemampuan tersebut akan terus berkembang sesuai dengan usianya. Hari dan minggu pertama kucing dilahirkan merupakan tahap yang kritis yang harus dilewati setiap kucing. Anak kucing harus menyesuaikan kondisi tubuhnya dengan lingkungan sekitar, pengaturan suhu tubuh anak kucing masih belum berfungsi dengan baik, oleh karena itu sebagai pemilik kita wajib membantu dan mengamati perkembangannya pada tahapan awal ini. Tahapan perkembangan anak kucing dari minggu ke minggu adalah :
Minggu I
Hari ke-1 s/d 3
Anak kucing baru lahir mempunyai bobot normal 90-150 gr, dibawah itu anak kucing tidak dapat bertahan hidup lama. Bisa dimungkinkan karena persalinan yang prematur atau bobot rendah dari nutrisi yang kurang selama kehamilan induk.
Setelah anak kucing lahir, segera beri kehangatan dengan meletakkannya di bawah cahaya lampu (5 watt), kain, kertas, atau dengan memberi botol berisi air hangat yang dibungkus handuk atau kain di bawah tempat tidurnya itu. Begitu persalinan seluruh anak selesai, anak kucing dapat diberikan pada induknya untuk disususi. Bila anak kucing langsung dibiarkan bersama induk, dikhawatirkan akan terinjak oleh induk yang kelelahan ketika bersalin. ASI (Air Susu Induk) kucing akan memberikan antibodi untuk membantu melindungi tubuh dari infeksi. Kemampuan anak kucing menyerap ASI dan antibodinya akan meningkat setelah 24-48 jam. Anak kucing yang baru lahir bisa mengalami penurunan bobot, itu disebabkan oleh cairan ketuban selama dalam rahim induknya mulai hilang dari tubuh, setelah hari kedua dan seterusnya bobotnya akan terus bertambah berkali-kali lipat. Umumnya, anak kucing mengalami kenaikan berat tubuh 10-30 gr tiap harinya.
Pengecekan kondisi induk dan anak kucing dapat dilakukan pada 1-3 hari pertama selama 2 jam sekali, dengan tujuan memastikan anak kucing tidak “rewel” karena tidak kebagian susu atau tertindih induknya. Induk kucing dapat melahirkan hingga 10 ekor anak kucing, namun ia hanya mampu maksimal mengasuh 4 ekor anak kucing dengan baik, selebihnya kita perlu menangani sendiri anak-anak kucing yang kalah berebut ASI dengan memberikan susu khusus kucing atau susu formula dengan kadar laktosa rendah. Anak kucing tidak mempunyai kemampuan menyerap laktosa dengan baik. Pemberian susu buatan itu menggunakan pipet dan jumlahnya harus sesuai dengan usia kucing. Bila kucing kekenyangan akan mengeluarkan buih susu dari mulutnya. Pilihan ASI merupakan makanan pertama bagi anak kucing yang paling baik.
Hari ke-4 s/d 7
Periksa tali pusatnya dengan hati-hati. Umumnya, tali pusat akan puput secara bergantian pada tiap anak kucing dari hari ke hari. Pastikan tidak ada infeksi pada tali pusatnya. Pada hari ini bobot kucing sudah bertambah sebanyak satu setengah hingga dua kalinya dari bobot lahir. Anda dapat mengecek kenaikan bobot anak-anak kucing setiap hari untuk memastikan pertambahan berat badannya merata.
Mata kucing akan mulai membuka perlahan dari akhir minggu I hingga menjelang minggu II, periksa matanya dengan lembut. Pastikan tidak ada luka, nanah, dan kotoran disekitar matanya. Jangan arahkan mata kucing pada cahaya yang terlalu terang. Pada masa ini pandangannya masih terbatas dan iris mata masih berwarna biru keabuan.
Minggu II
Pada minggu ini berikan susu pengganti untuk bayi kucing bila dirasa induk tidak mampu memberikan ASI karena radang pada puting susunya. Perawatan puting susu induk dapat dilakukan dengan cara membersihkan bagian kerak susu yang menempel pada sekitar puting dengan kapas yang dibasahi air hangat atau minyak laktasi, umumnya kerak susu memiliki warna kecoklatan.
Pakan kepada induk yang menyusui diberikan dengan frekuensi yang lebih sering, yaitu 5-8 kali dengan nutrisi yang penting berupa EPA, AA, omega 3 dan 6, vitamin B12 atau B1, vitamin A dan D, zinc, asam linoleat, protein, serta beberapa jenis lemak esensial.
Minggu III
Minggu ke-3 kucing sudah dapat “pup” sendiri tanpa harus dirangsang lebih dulu oleh induknya. Anda dapat menempatkan anak kucing pada wadah berisi pasir yang terbuat dari kayu, kertas daur ulang, atau pasir. Perhatikan ketika anak kucing berlatih, awasi jangan sampai ia memakan pasir “pup” nya. Anda dapat menghindari hal tersebut dengan menempatkan pasir terjadwal.
Minggu IV
Anak kucing sudah dapat berdiri dengan baik, walaupun caranya berjalan masih seperti bayi yang “tertitah-titah”, anggaplah bahwa anak kucing sedang belajar berjalan. Anak kucing juga mulai mengerti tentang kebersihan meskipun belum dapat membersihkan tubuhnya sendiri. Pada saat ini ia masih bergantung dengan induknya.
Minggu V
Anak kucing perlahan-lahan dapat disosialisasikan atau dikenalkan dengan kucing-kucing dewasa lainnya. Ia juga akan mengalami tumbuh gigi sehingga mulai belajar mengunyah sesuatu, termasuk makanan induknya. Berikan anak kucing pakan padat atau semi padat lebih dahulu. Contohnya, memberi pakan khusus bayi kucing usia 0-4 bulan yang disediakan di petshop. Pakan ini memiliki tekstur yang lembut berbentuk seperti daun semanggi dengan ukuran kecil sehingga anak kucing mudah mengunyahnya. Pilihan lain adalah dengan mengenalkan makanan kering atau padat dengan merendam pakan dalam susu kucing atau air hangat, perlahan-lahan kurangi kandungan airnya.
Minggu VI
Iris mata kucing mulai berubah warna. Warna iris akan berubah lagi hingga usianya menginjak 2 bulanan. Anak kucing juga dapat mengalami pergantian gigi susu menjadi gigi dewasa. ASI dan makanan padat atau semi-padat dapat diberikan sebagai pendampingnya.
Minggu VII
Anak kucing sudah dapat diberi obat cacing dan dimandikan. Perkirakan cuaca saat memandikan anak kucing, lakukan pada saat cukup hangat (sekitar jam 09.00-11.00) dengan menggunakan air hangat. Memandikan anak kucing cukup dilakukan saat bulunya tampak kotor saja. Pemberian obat cacing khusus anak kucing dapat dikonsultasikan dengan dokter hewan.
Minggu VIII
Penyapihan anak kucing harus mempertimbangkan bobot kucing yang cukup dan kondisi kesehatannya. Tubuh anak kucing semakin besar sehingga membutuhkan ruang gerak yang cukup luas. Ia dapat disapih mulai usia ini.
Minggu IX-XII
Pada minggu-minggu berikutnya bobot anak kucing akan terus bertambah, tubuhnya membesar seiring dengan pertumbuhannya. Waspadailah bila anak kucing mulai terserang penyakit. Segera bawa ke dokter hewan bila anak kucing tidak nafsu makan atau tampak lemah dan sakit. Anak kucing masih belum diperbolehkan bermain diluar rumah bersama kucing liar bila belum mendapatkan vaksinasi. Pengaturan jadwal vaksinasi dapat dilakukan setelah bobot anak kucing diatas 1000 gr.
Minggu I
Hari ke-1 s/d 3
Anak kucing baru lahir mempunyai bobot normal 90-150 gr, dibawah itu anak kucing tidak dapat bertahan hidup lama. Bisa dimungkinkan karena persalinan yang prematur atau bobot rendah dari nutrisi yang kurang selama kehamilan induk.
Setelah anak kucing lahir, segera beri kehangatan dengan meletakkannya di bawah cahaya lampu (5 watt), kain, kertas, atau dengan memberi botol berisi air hangat yang dibungkus handuk atau kain di bawah tempat tidurnya itu. Begitu persalinan seluruh anak selesai, anak kucing dapat diberikan pada induknya untuk disususi. Bila anak kucing langsung dibiarkan bersama induk, dikhawatirkan akan terinjak oleh induk yang kelelahan ketika bersalin. ASI (Air Susu Induk) kucing akan memberikan antibodi untuk membantu melindungi tubuh dari infeksi. Kemampuan anak kucing menyerap ASI dan antibodinya akan meningkat setelah 24-48 jam. Anak kucing yang baru lahir bisa mengalami penurunan bobot, itu disebabkan oleh cairan ketuban selama dalam rahim induknya mulai hilang dari tubuh, setelah hari kedua dan seterusnya bobotnya akan terus bertambah berkali-kali lipat. Umumnya, anak kucing mengalami kenaikan berat tubuh 10-30 gr tiap harinya.
Pengecekan kondisi induk dan anak kucing dapat dilakukan pada 1-3 hari pertama selama 2 jam sekali, dengan tujuan memastikan anak kucing tidak “rewel” karena tidak kebagian susu atau tertindih induknya. Induk kucing dapat melahirkan hingga 10 ekor anak kucing, namun ia hanya mampu maksimal mengasuh 4 ekor anak kucing dengan baik, selebihnya kita perlu menangani sendiri anak-anak kucing yang kalah berebut ASI dengan memberikan susu khusus kucing atau susu formula dengan kadar laktosa rendah. Anak kucing tidak mempunyai kemampuan menyerap laktosa dengan baik. Pemberian susu buatan itu menggunakan pipet dan jumlahnya harus sesuai dengan usia kucing. Bila kucing kekenyangan akan mengeluarkan buih susu dari mulutnya. Pilihan ASI merupakan makanan pertama bagi anak kucing yang paling baik.
Hari ke-4 s/d 7
Periksa tali pusatnya dengan hati-hati. Umumnya, tali pusat akan puput secara bergantian pada tiap anak kucing dari hari ke hari. Pastikan tidak ada infeksi pada tali pusatnya. Pada hari ini bobot kucing sudah bertambah sebanyak satu setengah hingga dua kalinya dari bobot lahir. Anda dapat mengecek kenaikan bobot anak-anak kucing setiap hari untuk memastikan pertambahan berat badannya merata.
Mata kucing akan mulai membuka perlahan dari akhir minggu I hingga menjelang minggu II, periksa matanya dengan lembut. Pastikan tidak ada luka, nanah, dan kotoran disekitar matanya. Jangan arahkan mata kucing pada cahaya yang terlalu terang. Pada masa ini pandangannya masih terbatas dan iris mata masih berwarna biru keabuan.
Minggu II
Pada minggu ini berikan susu pengganti untuk bayi kucing bila dirasa induk tidak mampu memberikan ASI karena radang pada puting susunya. Perawatan puting susu induk dapat dilakukan dengan cara membersihkan bagian kerak susu yang menempel pada sekitar puting dengan kapas yang dibasahi air hangat atau minyak laktasi, umumnya kerak susu memiliki warna kecoklatan.
Pakan kepada induk yang menyusui diberikan dengan frekuensi yang lebih sering, yaitu 5-8 kali dengan nutrisi yang penting berupa EPA, AA, omega 3 dan 6, vitamin B12 atau B1, vitamin A dan D, zinc, asam linoleat, protein, serta beberapa jenis lemak esensial.
Minggu III
Minggu ke-3 kucing sudah dapat “pup” sendiri tanpa harus dirangsang lebih dulu oleh induknya. Anda dapat menempatkan anak kucing pada wadah berisi pasir yang terbuat dari kayu, kertas daur ulang, atau pasir. Perhatikan ketika anak kucing berlatih, awasi jangan sampai ia memakan pasir “pup” nya. Anda dapat menghindari hal tersebut dengan menempatkan pasir terjadwal.
Minggu IV
Anak kucing sudah dapat berdiri dengan baik, walaupun caranya berjalan masih seperti bayi yang “tertitah-titah”, anggaplah bahwa anak kucing sedang belajar berjalan. Anak kucing juga mulai mengerti tentang kebersihan meskipun belum dapat membersihkan tubuhnya sendiri. Pada saat ini ia masih bergantung dengan induknya.
Minggu V
Anak kucing perlahan-lahan dapat disosialisasikan atau dikenalkan dengan kucing-kucing dewasa lainnya. Ia juga akan mengalami tumbuh gigi sehingga mulai belajar mengunyah sesuatu, termasuk makanan induknya. Berikan anak kucing pakan padat atau semi padat lebih dahulu. Contohnya, memberi pakan khusus bayi kucing usia 0-4 bulan yang disediakan di petshop. Pakan ini memiliki tekstur yang lembut berbentuk seperti daun semanggi dengan ukuran kecil sehingga anak kucing mudah mengunyahnya. Pilihan lain adalah dengan mengenalkan makanan kering atau padat dengan merendam pakan dalam susu kucing atau air hangat, perlahan-lahan kurangi kandungan airnya.
Minggu VI
Iris mata kucing mulai berubah warna. Warna iris akan berubah lagi hingga usianya menginjak 2 bulanan. Anak kucing juga dapat mengalami pergantian gigi susu menjadi gigi dewasa. ASI dan makanan padat atau semi-padat dapat diberikan sebagai pendampingnya.
Minggu VII
Anak kucing sudah dapat diberi obat cacing dan dimandikan. Perkirakan cuaca saat memandikan anak kucing, lakukan pada saat cukup hangat (sekitar jam 09.00-11.00) dengan menggunakan air hangat. Memandikan anak kucing cukup dilakukan saat bulunya tampak kotor saja. Pemberian obat cacing khusus anak kucing dapat dikonsultasikan dengan dokter hewan.
Minggu VIII
Penyapihan anak kucing harus mempertimbangkan bobot kucing yang cukup dan kondisi kesehatannya. Tubuh anak kucing semakin besar sehingga membutuhkan ruang gerak yang cukup luas. Ia dapat disapih mulai usia ini.
Minggu IX-XII
Pada minggu-minggu berikutnya bobot anak kucing akan terus bertambah, tubuhnya membesar seiring dengan pertumbuhannya. Waspadailah bila anak kucing mulai terserang penyakit. Segera bawa ke dokter hewan bila anak kucing tidak nafsu makan atau tampak lemah dan sakit. Anak kucing masih belum diperbolehkan bermain diluar rumah bersama kucing liar bila belum mendapatkan vaksinasi. Pengaturan jadwal vaksinasi dapat dilakukan setelah bobot anak kucing diatas 1000 gr.
No comments:
Post a Comment