Pasti diantara para pembaca pernah mempunyai pengalaman dengan kucing yang temperamental alias agresif. Kucing temperamental tidak dapat dilihat dari “tampang”nya saja, bisa kucing tersebut imut-imut namun ketika didekati justru mencakar atau menggigit! Mulut kucing penuh dengan kuman Bartonella hensalae, bila anda mendapat gigitan kucing segera cuci tangan atau bersihkan dengan antiseptik untuk mencegah infeksi akibat bekas “cakaran” ini.
Kucing temperamental dapat menurun ke anak-anaknya, khususnya bila anak kucing diasuh oleh induk yang temperamental. Anak kucing cenderung mengikuti kebiasaan induk, selain pengaruh temperamental tersebut disebabkan oleh sifat genetik kucing yang dapat diturunkan, juga ditimbulkan dari pengaruh lingkungan. Kucing yang stress dan terus-menerus berada dikandang tanpa perhatian umumnya akan mengalami masalah ini sehingga berani menyerang pemilik secara tiba-tiba. Cermati kucing yang meminta perhatian dengan mendengarkan suara “meong” nya. Komunikasi antar kucing dan pemilik dilakukan oleh kucing dengan suara “meong” nya yang berbeda-beda. (Baca artikel tentang arti “meong”-an kucing selanjutnya).
- Periksalah lebih dulu bilamana kucing anda sedang dalam kondisi cedera. Kucing yang tenang sekalipun dapat menjadi agresif ketika sedang sakit. Bantu kucing tersebut perlahan-lahan, biarkan kucing tenang dengan melihat anda duduk dan tidak melakukan apa-apa. Bila kucing sudah percaya pada anda, jangan mengangkat tangan lebih tinggi dari kepalanya. Usap leher dan bagian belakang telinganya saja, bila mungkin bagian atas hidung diantara kedua matanya.
- Kucing yang sedang ketakutan juga dapat menjadi agresif secara tiba-tiba. Jangan dekatkan dengan penghuni atau pendatang rumah yang baru pada kucing. Kenalkan dengan kucing secara perlahan dalam beberapa hari untuk menenangkan kucing yang sedang kesakitan atau merasa tidak nyaman.
- Kucing juga dapat beranggapan pemiliknya atau kucing lain bermain-main dengannya, namun permainannya bisa menjadi perkelahian kucing bahkan tangan anda akan menjadi korban cakaran bahkan gigitan yang tentu saja akan membekas di tangan Anda dan terasa perih, bila tidak segera ditangani akan menyebabkan infeksi. Segera pisahkan kucing yang berkelahi dan sebaiknya jauhkan diri anda dari kucing tersebut untuk menghindari hal lain yang lebih parah.
- Serangan kucing pada hewan-hewan kecil seperti burung atau tikus juga dapat dikategoreikan sebagai sifat keagresifan kucing. Itu adalah sifat dasarnya sebagai pemangsa, karnivora atau pemakan daging. Masalah terjadi bila kucing menyerang anak kucing yang baru lahir. Anak kucing itu biasanya dibunuh oleh pejantan yang bukan berasal dari hasil perkawinannya. Jangan kenalkan pejantan manapun dengan anak-anak kucing yang baru lahir hingga berumur kurang lebih 5 minggu. Jika ingin mengenalkan anak-anak kucing tersebut harus bersama dengan induknya dan dikandang, sementara pejantannya dibiarkan mengendus-endus darii luar kandang. Bila kcing betina mulai tidak menyukai pejantan ada didekatnya, pisahkan mereka, kemudian lakukan keesokan harinya secara bertahap. Begitu pula dengan mengenalkan kucing dewasa jantan lain atau anak kucing lain yang akan menjadi keluarga baru kucing. Hal lain yang dapat anda lakukan adalah memandikan kucing-kucing baru tersebut dengan shampo yang sama baunya seperti yang digunakan kucing-kucing lain di rumah anda.
- Sindroma “menggigit” pada kucing dapat anda hindari dengan melihat tingkah laku kucing sebelum anda menyentuhnya. Pastikan kucing tidak dalam kesibukan atau perhatian yang lain selain pada anda. Pastikan juga hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya tidak terjadi pada kucing. Dekati kucing yang sedang dalam kondisi santai atau mengantuk, bukan saat sedang waspada, marah, atau penasaran. Tanda kucing santai adalah matanya berkedip perlahan dan agak menyipit, telinganya tidak kebelakang, kedepan, atau merunduk tetapi normal, ekornya tenang, dan tubuhnya tidak menegang. Tanda kucing waspada matanya menjadi lebih cekatan, telinganya kebelakang, dan ekornya kebawah, merupakan tanda akan melakukan penyerangan. Tanda kucing penasaran matanya melotot dan cekatan, perhatiannya tertuju hanya pada satu hal, ekornya bergerak-gerak dan mengeram atau mencicit.
Kucing temperamental dapat menurun ke anak-anaknya, khususnya bila anak kucing diasuh oleh induk yang temperamental. Anak kucing cenderung mengikuti kebiasaan induk, selain pengaruh temperamental tersebut disebabkan oleh sifat genetik kucing yang dapat diturunkan, juga ditimbulkan dari pengaruh lingkungan. Kucing yang stress dan terus-menerus berada dikandang tanpa perhatian umumnya akan mengalami masalah ini sehingga berani menyerang pemilik secara tiba-tiba. Cermati kucing yang meminta perhatian dengan mendengarkan suara “meong” nya. Komunikasi antar kucing dan pemilik dilakukan oleh kucing dengan suara “meong” nya yang berbeda-beda. (Baca artikel tentang arti “meong”-an kucing selanjutnya).