Showing posts with label pilek. Show all posts
Showing posts with label pilek. Show all posts

Tuesday, February 28, 2012

Kenali Gejala Flu Pada Kucing Anda

Akhir-akhir ini banyak yang menanyakan kepada saya mengenai gejala pada kucing kesayangannya, setelah saya pahami, oh ternyata itu merupakan gejala-gejala yang umum dijumpai ketika kucing terkena flu.


Kucing, bisa kena flu ya? Apa sih flu kucing itu?

Flu kucing adalah nama umum yang diberikan untuk infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas pada kucing. Ini adalah penyakit yang umum pada kucing, meskipun tidak biasanya fatal pada kucing dewasa yang sebelumnya sehat, flu kucing  dapat menyebabkan kematian pada anak kucing, dan juga kucing dewasa yang sistem kekebalan tubuhnya menurun.

Flu kucing, paling sering disebabkan oleh Virus Herpes Feline-1 (FHV-1), atau Feline calicivirus (FCV)

Dimana Virus Herpes
Feline lebih berbahaya, virus ini juga dikenal sebagai Feline Rhinotracheitis, merupakan istilah virus yang lebih tua.

Virus  Herpes
Feline menginfeksi selaput mata, lapisan faring, hidung, sinus, dan tenggorokan.

Flu kucing, pada umumnya adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat dari kucing ke kucing.

Gejala paling umum dari Flu kucing yang disebabkan oleh infeksi Virus Herpes Feline adalah:

Pada Mata


Virus ini mempengaruhi membran mata (Konjungtivitis).  Mata terlihat bengkak dan cenderung kemerahan, sering terlihat berair ketika infeksi bakteri sekunder menyerang. Terkadang dapat berkembang menjadi bisul pada kornea.

Pada Hidung

Bersin adalah salah satu gejala yang paling umum. Lapisan hidung meradang (Rhinitis). Cairan bening keluar dari hidung. Semakin lama semakin banyak, kemudian berubah menjadi tebal dan hijau. Pada saat tersebut, kucing bisa kehilangan indra penciuman mereka.

Demam, Stres & Kehilangan nafsu makan

 
Kucing kemudian menjadi demam, dan umumnya merasa tidak sehat. Kucing akan kehilangan nafsu makan karena tidak mampu mencium bau makanan nya, dan kadang-kadang mengalami dehidrasi. Meskipun mereka mengalami dehidrasi mereka dapat menolak untuk minum air.

Pada kucing yang sedang hamil

Seringkali kucing yang sedang hamil akan membatalkan kelahiran anak kucingnya jika terinfeksi Virus Herpes Feline. Jika anak kucing lahir, hampir pasti bahwa mereka akan terinfeksi juga karena bawaan induknya.


Tanda-tanda kucing terkena flu, yang merupakan gejala umum dari Feline calicivirus (FCV):

Pada Mulut dan lidah

Gejala yang paling umum dari infeksi Feline calicivirus adalah ulserasi pada mulut dan lidah, palatum, bibir dan kadang-kadang  pada ujung hidung. Gusi juga dapat meradang. Jika parah biasanya akan sering mengeluarkan air liur.

Para Hidung dan Mata

Calicivirus dapat menyebabkan demam seperti gejala pilek dan mata berair. Infeksi dapat mempengaruhi selaput mata tetapi tidak menyebabkan bisul pada mata.

Demam dan Depresi


Kucing itu mungkin mengalami atau tidak mengalami demam. Kehilangan nafsu makan mungkin terjadi, tetapi kucing lebih memilih untuk tidak makan, karena terlalu sakit untuk mengunyah disebabkan adanya pembengkak-an gusi. Infeksi menjadi lebih serius ketika infeksi bakteri sekunder seperti pneumonia menyerang.

Pada Sendi

Nyeri sendi dapat terjadi dan mungkin Anda dapat melihat kucing Anda pincang. FCV telah dilaporkan menyebabkan sindrom pincang. Pertama pincang dapat mempengaruhi pada salah satu kaki, kemudian dapat mempengaruhi kaki yang lain.

Pada daerah sekitar kuku

Pengaruh FCV terkadang menyebabkan timbulnya borok di kaki.

Diagnosis Flu Kucing

Diagnosa dibuat oleh dokter hewan Anda. Ia akan membuat diagnosis ini berdasarkan gejala, dan dapat dikonfirmasi dengan mengambil sampel dari tenggorokan kucing,dan mengirimkannya ke laboratorium untuk pengujian.

Pengobatan Flu Kucing


Flu kucing jarang berakibat fatal pada kucing yang sebelumnya sehat. Kucing yang terinfeksi akan memerlukan perawatan intensif dan. Anak kucing lebih berisiko dari terkena flu kucing daripada kucing dewasa.

Tidak ada obat untuk infeksi virus tetapi kucing dapat ditempatkan pada tempat yang senyaman mungkin dengan menjaganya agar tetap hangat. Dokter hewan mungkin meresepkan tetes mata atau salep untuk kucing yang terinveksi flu.

Bisul pada kornea harus diperiksa oleh dokter hewan yang akan merekomendasikan pengobatan yang tepat.

Mata dan hidung harus sering dibersihkan dengan air hangat bercampur garam.

Infeksi bakteri sekunder dapat diobati oleh dokter hewan dengan antibiotik.

Bisul pada mulut dapat menjadi semakin parah dan menyebabkan kucing Anda berhenti makan. Anda perlu berkonsultasi pada Dokter hewan jika kucing Anda telah berhenti makan dan minum. Kadang-kadang kucing harus dirawat inap.

Kucing yang dehidrasi mungkin perlu digunakan cairan infus, hal ini akan memerlukan waktu satu atau dua hari di rumah sakit.

Jika kucing telah kehilangan indra penciuman, maka kucing akan kehilangan minat untuk makan. Pancing kucing Anda makan dengan menawarkan makanan yang beraroma kuat seperti sarden.

Bagaimana penyebaran Virus Feline Herpes  dan Feline calicivirus?

Kucing yang terinfeksi harus diisolasi dari kucing lain.

Virus ini menyebar dari kucing ke kucing dan kontak dengan keluarnya cairan dari hidung dan mata. Hal ini juga dapat menyebar dari bersin kucing, sama seperti pilek yang menyebar pada manusia.

Virus ini dapat hidup di luar tubuh kucing untuk jangka waktu yang lama, sehingga infeksi dapat ditularkan melalui mangkuk, tempat tidur, kandang atau kontak dengan kucing Anda.  Anda pun dapat menjadi media penyebaran virus dari satu kucing ke kucing yang lain dengan  tangan Anda atau pakaian Anda.

Virus Herpes dapat hidup di luar tubuh kucing selama kurang lebih 24 jam tapi calicivirus dapat bertahan lebih lama kadang-kadang hingga 7  sampai 10 hari.

Diterjen pemutih dicampur air dengan perbandingan 1:32 adalah cara yang murah dan efektif untuk membunuh virus pada perabotan kucing yang dapat dicuci.

Flu kucing tidak dapat menyebar ke manusia.

Berapa lama kucing dapat sembuh dari flu?

Gejala virus
Herpes Feline biasanya berlangsung selama 7 sampai 14 hari, dan gejala calicivirus biasanya berlangsung sekitar 7  sampai 10 hari.

Apakah kucing saya dapat menjadi pembawa (carrier) Flu kucing?
Ketika kucing telah sembuh dari Flu, mereka terus melepaskan virus terutama pada saat stres. Meskipun mereka tidak menunjukkan gejala, mereka sebenarnya menjadi pembawa virus.

Pada Virus Herpes Feline, seumur hidup kucing akan menjadi carrier.

Pada calicivirus Feline, carrier akan berlangsung selama setidaknya satu bulan setelah infeksi. Lebih dari setengah kucing yang terinfeksi, akan menghilangkan virus setelah 2 sampai 3 bulan, dan kucing kebanyakan menghilangkan virus tersebut sepenuhnya setelah 18 bulan.

Lalu bagaimana cara mencegah Flu Kucing?

Ada vaksinasi yang tersedia untuk Virus Herpes Feline-1 dan Calicivirus Feline (FCV).  Diskusikan vaksinasi  ini dengan dokter hewan Anda.

“Jaga selalu kesehatan kucing Anda"


Artikel terkait:

Penanganan Flu Kucing

»»  READMORE...

Sunday, February 27, 2011

Penanganan Flu Kucing

Mengatasi flu pada kucing
Aku pernah punya pengalaman kitten-kitten ku berjumlah 2 ekor mati karena flu kucing. Kitten yang aku pelihara dulu adalah kucing lokal yang biasanya ikut makan di rumahku. Itu terjadi beberapa tahun sebelum aku punya kucing-kucing persia. Mengingat waktu itu rasanya menjadikanku waspada bila flu kucing menyerang anak-anak kucing yang belum di vaksin.

Flu kucing adalah penyakit sejenis flu seperti halnya pada manusia, disebabkan oleh virus. Virus merupakan penyakit langganan yang dapat menyerang anak kucing, khususnya yang belum divaksin dan mudah sekali menular ke kucing lainnya. Flu kucing akan hilang dengan sendirinya akibat sistem imun yang dimiliki oleh kucing tersebut. Penanganan flu kucing tidak membutuhkan antibiotik pada beberapa kasus, namun virus yang menyebabkan flu kucing dapat bersamaan dengan adanya infeksi bakteri yang menyerang bagian organ tertentu. Pada kucing-kucing dewasa penyakit ini tidak mematikan, tetapi akan berakibat fatal bila terjadi pada kitten.

Flu kucing merupakan penyakit kucing yang disebabkan oleh virus Feline Herpesvirus, Calicivirus, Feline Chlamydiosis, Feline Mycoplasma, dan infeksi bakteri. Virus jenis tersebut tidak menular pada manusia. Flu kucing yang disebabkan oleh virus tersebut juga dapat menyebabkan “mata belekan” atau conjuctivitis walaupun gejala flu yang spesifik belum muncul, misalnya bersin-bersin, keluar lendir dari hidung, demam, sariawan kucing, dan radang tenggorokan sehingga terjadi penurunan nafsu makan pada kucing.

Penularan flu kucing menyebar melalui air liur, cairan bersin, kontak melalui peralatan yang tercemar, maupun dari bahan-bahan kimia. Masa inkubasi dapat mencapai 3 minggu, artinya kucing bisa saja tidak menunjukkan gejala sakit flu hingga 3 minggu virus tersebut menyerang.

Penanganan flu kucing perlu perhatian penuh dari si pemilik maupun dokter hewan yang berwenang. Untuk saat ini belum ada obat flu kucing yang khusus dijual di pasaran, sebagai pencegahannya anda dapat memberikan vaksinasi rutin saat kucing dalam keadaan sehat. Vaksinasi diberikan sebelum kucing berumur 3 bulan.

Gejala ringan hingga berat yang menandakan flu pada kucing adalah :

  • Mata berair, sudut kelopak mata mengeluarkan belek, kucing tidak dapat membuka mata karena lengket.
  • Diare dengan kotoran yang berbau, encer, dan berlendir.
  • Bersin-bersin dengan intensitas yang semakin sering dari hari ke hari.
  • Demam, suhu tubuh lebih hangat dari biasanya bila anda mengelus bagian kepala, tetapi terkadang tangan dan kakinya dingin.

Pengobatan yang dapat dikerjakan:

  • Untuk mata yang berair atau mengeluarkan kotoran mata tanpa disertai nanah, basuh mata dengan kapas yang dibasahi air hangat, kemudian dilap dengan tissue kering. Cara lain adalah dengan membasuh mata menggunakan cairan saline (cairan infus NS (Normal Saline)). Jangan memberikan salep atau obat mata yang mengandung kortison/steroid. Cukup dengan membasuh dan menghilangkan kotoran mata secara rutin dengan air hangat dan dikeringkan.
  • Penanganan sejak awal bila mengetahui kucing anda flu adalah dengan menjemurnya setiap pagi saat matahari tidak terik, antara jam 06.00-08.00 selama 10-15 menit.
  • Pemberian multivitamin dan suplemen dapat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh kucing dan meningkatkan nafsu makannya. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk vitamin atau suplemen yang cocok.
  • Anda juga dapat memberikan tempat tidur yang hangat untuk kucing, menjaga kebersihan tubuh kucing dan kandang kucing (tetapi jangan sering-sering memandikannya saat sedang flu), serta mengkarantina kucing dari kucing-kucing lain supaya tidak menular.
  • Pengobatan yang disebabkan oleh virus tidak membutuhkan antibiotik. Antibiotik tidak mempan untuk penyakit yang disebabkan oleh virus. Pemberian antibiotik akan dilakukan jika kucing terkena infeksi bakteri, misalnya mata kucing mulai bernanah dan diare kucing berdarah. Antibiotik hanya untuk menghindari infeksi sekunder yang ditimbulkan, tetapi akan membunuh bakteri baik dalam tubuh apabila tidak terbukti adanya infeksi bakteri. Obat-obatan yang diberikan dokter hewan biasanya hanya untuk mengurangi gejala flu, misalnya menurunkan panas, melegakan pernafasan dan menghilangkan lendir saluran pernafasan. Pada kenyataannya, sistem imunitas tubuh kucing itu sendirilah yang berperan membunuh virus penyebab flu kucing ini.

Masa penyembuhan flu kucing ini berlangsung selama beberapa minggu. Pada beberapa kasus yang disertai infeksi, masa penyembuhannya dapat berlangsung lebih lama.

Sumber gambar: http://randomwriterlythoughts.blogspot.com/2010/10/superstition-part-iii-sneezing.html

Artikel terkait:

Kenali Gejala Flu Pada Kucing Anda


»»  READMORE...
 

Kucingku Imut ♣ ♣ ♣ Mamanunes Templates ♣ ♣ ♣ Inspiração: Templates Ipietoon
Ilustração: Gatinhos - tubes by Jazzel (Site desativado)