Diare bukan penyakit. Diare adalah gejala akibat adanya gangguan pada saluran cerna (usus) yang ditandai perubahan konsistensi tinja (lebih encer) dan meningkatnya frekuensi BAB. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah pikirkan penyebabnya. Kebanyakan diare pada kucing karena infeksi virus, misalnya rotavirus dan adenovirus. Tidak ada obat diare selain oralit (khusus kucing, bisa dibeli di petshop) untuk mencegah dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Bila diare disertai darah, periksa tinja, singkirkan kemungkinan amuba.
Umumnya, saat kucing sedang diare, nafsu makannya akan berkurang. Beri makanan sering-sering tapi sedikit. Bila kucing menderita diare kurang lebih hingga 1 minggu, disebut diare akut. Diare akut ini dapat disebabkan oleh adanya infeksi dan bukan infeksi. Penyebab kucing diare akibat infeksi adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur. Sedangkan diare yang bukan infeksi disebabkan oleh malabsorbsi, dan alergi makanan, bahkan oleh obat.
Jangan beri obat antidiare atau antimuntah. Diare dan muntah adalah mekanisme tubuh untuk membuang virus, kuman, dan racun yang masuk ke usus. Usus diibaratkan saluran pembuangan kotoran, jika saluran ini disumbat maka kotoran pun akan balik dan semakin lama semakin menumpuk, penyakit pun akan berlangsung lebih lama.
Prinsip utama penanganannya adalah mencegah dan menangani dehidrasi. Oleh karena itu bila kucing diare-muntah perhatikan tanda-tanda dehidrasi.
Dehidrasi ringan :
Mata kering, mulut kering, buang air kecil lebih sedikit atau jarang
Dehidrasi sedang-berat :Mata cekung, tampak lemas, tampak sangat kehausan, semakin jarang buang air kecil, kulit kering.
Dehidrasi berat :
Tidak mau minum, tidak buang air kecil lebih dari delapan jam, ketika kulit dicubit sulit kembali seperti semula, sangat lemas sekali.
Segera bawa kucing ke dokter bila :
Obat utama diare adalah pemberian cairan yang cukup dan oralit (cairan elektrolit). Tidak diperlukan obat antidiare dan antibiotik (apabila diare tidak disertai darah). Penggunaan obat adsorben seperti kaolin hanya mengubah tampilan feses dan menyamarkan dehidrasi, namun tidak menghentikan diare. Jaga selalu kebersihan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Artikel terkait:
Kucing Anda Diare? Jangan Salah Penanganan!
Umumnya, saat kucing sedang diare, nafsu makannya akan berkurang. Beri makanan sering-sering tapi sedikit. Bila kucing menderita diare kurang lebih hingga 1 minggu, disebut diare akut. Diare akut ini dapat disebabkan oleh adanya infeksi dan bukan infeksi. Penyebab kucing diare akibat infeksi adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur. Sedangkan diare yang bukan infeksi disebabkan oleh malabsorbsi, dan alergi makanan, bahkan oleh obat.
Jangan beri obat antidiare atau antimuntah. Diare dan muntah adalah mekanisme tubuh untuk membuang virus, kuman, dan racun yang masuk ke usus. Usus diibaratkan saluran pembuangan kotoran, jika saluran ini disumbat maka kotoran pun akan balik dan semakin lama semakin menumpuk, penyakit pun akan berlangsung lebih lama.
Prinsip utama penanganannya adalah mencegah dan menangani dehidrasi. Oleh karena itu bila kucing diare-muntah perhatikan tanda-tanda dehidrasi.
Dehidrasi ringan :
Mata kering, mulut kering, buang air kecil lebih sedikit atau jarang
Dehidrasi sedang-berat :Mata cekung, tampak lemas, tampak sangat kehausan, semakin jarang buang air kecil, kulit kering.
Dehidrasi berat :
Tidak mau minum, tidak buang air kecil lebih dari delapan jam, ketika kulit dicubit sulit kembali seperti semula, sangat lemas sekali.
Segera bawa kucing ke dokter bila :
- Diare disertai darah
- Diare banyak sekali, warnanya menjadi pucat dan berair
- Diare berlangsung lebih dari 1 minggu
- Dehidrasi berat
- Lemas dan sangat mengantuk
Obat utama diare adalah pemberian cairan yang cukup dan oralit (cairan elektrolit). Tidak diperlukan obat antidiare dan antibiotik (apabila diare tidak disertai darah). Penggunaan obat adsorben seperti kaolin hanya mengubah tampilan feses dan menyamarkan dehidrasi, namun tidak menghentikan diare. Jaga selalu kebersihan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Artikel terkait:
Kucing Anda Diare? Jangan Salah Penanganan!
No comments:
Post a Comment