Pernahkah Sobat Cat Lovers Memperhatikan Kumis Pada Kucing?
Kumis tersebut kasar, panjang, banyak terdapat sensor berupa rambut yang terletak di sekitar mulut kucing. Kumis adalah rambut khusus yang dimiliki kucing yang disebut vibrissae, yang sangat sensitif apabila disentuh.
Dimana Kumis Itu Terletak?
Kucing memiliki sekitar 24 kumis yang dapat bergerak, dua belas di kedua sisi hidung, tersusun dalam empat baris dalam suatu pola individual, seperti hal nya sidik jari kita. Kelompok-kelompok kecil kumis terletak juga pada bagian tubuh yang lain, seperti pada tepi luar dari pipi bagian atas, di atas mata dan di bagian belakang kaki depan.
Kumis tersebut kasar, panjang, banyak terdapat sensor berupa rambut yang terletak di sekitar mulut kucing. Kumis adalah rambut khusus yang dimiliki kucing yang disebut vibrissae, yang sangat sensitif apabila disentuh.
Dimana Kumis Itu Terletak?
Kucing memiliki sekitar 24 kumis yang dapat bergerak, dua belas di kedua sisi hidung, tersusun dalam empat baris dalam suatu pola individual, seperti hal nya sidik jari kita. Kelompok-kelompok kecil kumis terletak juga pada bagian tubuh yang lain, seperti pada tepi luar dari pipi bagian atas, di atas mata dan di bagian belakang kaki depan.
Bagaimana Struktur Umum Kumis Pada Kucing?
Kumis pada kucing memiliki ketebalan lebih dari dua kali tebal rambut biasa, dan akar rambutnya tiga kali lebih dalam. Kumis tersebut terhubung ke otot, yang memungkinkan kumis itu untuk bergerak ke belakang dan ke depan, dan dua baris di bawah dapat bergerak secara independen dari dua baris teratas. Kumis pada kucing memiliki lapisan sinus endotelium diantara lapisan dalam dan luar kulit yang termasuk dalam bagian folikel, yang kaya akan syaraf. Hal ini membuat kumis menjadi sebuah reseptor yang rumit, sehingga memungkinkan kucing Anda untuk merasakan, bahkan mampu merasakan perubahan terkecil di lingkungannya, seperti arus udara, perubahan tekanan udara, suhu atau arah angin. Keren kan?
Lalu Apakah Fungsi Kumis Pada Kucing?
Kumis pada kucing memiliki ketebalan lebih dari dua kali tebal rambut biasa, dan akar rambutnya tiga kali lebih dalam. Kumis tersebut terhubung ke otot, yang memungkinkan kumis itu untuk bergerak ke belakang dan ke depan, dan dua baris di bawah dapat bergerak secara independen dari dua baris teratas. Kumis pada kucing memiliki lapisan sinus endotelium diantara lapisan dalam dan luar kulit yang termasuk dalam bagian folikel, yang kaya akan syaraf. Hal ini membuat kumis menjadi sebuah reseptor yang rumit, sehingga memungkinkan kucing Anda untuk merasakan, bahkan mampu merasakan perubahan terkecil di lingkungannya, seperti arus udara, perubahan tekanan udara, suhu atau arah angin. Keren kan?
Lalu Apakah Fungsi Kumis Pada Kucing?
Kumis pada kucing merupakan organ-organ halus sebagai indera sentuhan, dan diyakini memiliki sifat sangat sensitif seperti ujung jari kita. Mereka sensitif terhadap getaran arus di udara. Ketika udara bergerak, kumis akan bergetar, dan kucing mengartikan pesan getaran ini untuk merasakan kehadiran, ukuran dan bentuk benda-benda di sekitarnya tanpa melihat atau menyentuhnya. Kumis membantu melindungi mata, setiap benda yang bersentuhan dengan kumis menyebabkan kelopak mata berkedip.
Kumis cenderung memiliki lebar yang sama dengan tubuh kucing, dan digunakan sebagai pencari, dengan menilai seberapa luas tempat itu sebelum dimasuki oleh kucing, kumis tersebut membantu kucing untuk menentukan kemampuan kucing memasuki ruang kecil. Panjang kumis secara genetik telah ditentukan, sehingga kucing yang bertambah gemuk akan kehilangan fungsi ini.
Kucing pemburu dapat menggerakkan kumisnya bolak-balik untuk mengumpulkan informasi tentang mangsanya. Kucing tersebut dapat menentukan apakah korban masih hidup atau tidak, sehingga mereka dapat menerapkan gigitan pembunuhan secara akurat, atau sudah aman untuk membawa mangsanya itu.
Apakah Penyakit Umum Yang Dapat Terjadi Pada Kumis Kucing?
- Pyoderma folikel rambut
- Kudis Demodectic
- Trauma
- Luka bakar
- Displasia folikel rambut
- Kumis terpotong karena ketidaksengajaan
Jenis Diagnosa Apa Yang Dapat Digunakan untuk Mengevaluasi Kumis Pada Kucing?
Karena penyakit yang mempengaruhi kumis juga mempengaruhi kulit dan mantel rambut, maka semua tes dermatologi dapat digunakan untuk mengevaluasi masalah kumis pada kucing.
No comments:
Post a Comment